Kamis, 18 Oktober 2012

inilah rasaku !


" Satu kata Berjuta makna yg bisa membuat manusia menjadi Gila, Kadang Menangis, Kadang juga tertawa, Gelisah Tanpa Masalah, Berfikir Tanpa akhir, Sedih Tanpa Bahagia, Benci tapi Rindu, Tertawa dalam Tangis, Menagis karana suka.....

Inilah Penyakit hati…Tapi manusia pasti memiliki…
yg Selalu dicari hingga ke Ujung Dunia...
Tiada pernah terasa jera ……
Walau DERA, LUKA & SIKSA SELALU DATANG
MENJELMA ......."
( itulah cinta )
Aku juga manusia, sama halnya dengan manusia yang lainnya. Aku juga punya cinta, namun ... entah kenapa cinta itu serasa membuat diriku bingung, melayang dalam kegelapan - kegelapan jiwa. Ku berusaha mengungkap kemisteriusan cinta, namun aku sendiri tak yakin kalau aku bisa, karena cinta tak akan pernah bisa aku lihat, namun ku hanya bisa merasakannya...

Sekarang, aku rasa aku mempunyai lagi rasa cinta itu, tumbuh seperti kaktus yang hidup dipadang pasir, yang gersang dan panas. Rasa yang selama ini aku simpan dalam hati, ku kurung dalam jiwa, dan ku penjara dalam diri, kini memaksaku untuk mengeluarkannya kembali, memberontak diri untuk ku ungkapkan lagi... yaaaah aku rasa aku menyukai seseorang , bahkan jatuh cinta padanya. Entah kenapa aku tak mampu membendung rasa ini , rasa yang mula – mula muncul dalam hati kini ingin memaksaku untuk disampaikan kembali.
rasa ini masih misteri....

#################################################


Masa remaja.. masa dimana aku singgah saat ini, merasakan segenap rasa dalam jiwa, terasa mengambang , terasa tak stabil , terasa seperti daun yang jatuh tak akan pernah melawan arah angin. Inginku gantungkan impianku diatas angin , berharap terbawa terbang bersama burung camar dipantai , namun semua itu hanya mimpi, mimpi yang tak akan berevolusi dalam dunia ini.
Usiaku masih muda , masih bisa dibilang remaja , yang bisa merasa apa itu rasa , yang bisa merasa apa itu cinta.
Kawan – kawanku biasa memanggilku dengan nama yang simpel , praktis dan tidak repot diucap, apalagi diukir dalam hati, namaku Umar...
“ tujuh belas tahun “ umurku ... tak terlalu kekanak – kanakan apalagi ketu’an. Seusiaku saat ini umumnya masih mengenakan jersey putih – abu. Aku duduk dikelas dua belas, yang disibukkan oleh tugas – tugas yang bertumpuk membuatku menjadi malas. Mungkin karena itu juga aku sering tidur didalam kelas. Disaat ku masih duduk dikelas sebelas dan dua belas dulu , tak ada pengalaman sangat berharga disekolah, ku anggap biasa – biasa saja dan normal – normal saja “ No Problem , anything be Ok...”
semenjak ku duduk dikelas dua belas saat ini, mungkin saat inilah perasaan remaja tak mampu aku elakkan, tak mampu aku berperang melawannya, apalagi untuk menyangkalnya.
isi hati yang tak seimbang , pikiran kesana – kemari tak ada tujuan , terasa dunia ingin dikuasai.

**************

Entah sejak kapan aku bisa jatuh cinta lagi, semenjak aku berniat pensiun untuk mencari lagi cinta sejati. Memang tak mampu aku punggkiri kalau cinta memang datang dari Ilahi , yang tak bisa aku menolaknya masuk bertamu dalam hati dan betah dalam jiwa mengalir dalam sanubari ini.


“ aku rasa... aku menyukaimu, jatuh cinta padamu “
hatiku selalu berkata seperti itu. bisakah aku menyampaikannya? Mampukah aku mengungkapkannya? Untuk kesekian kalinya? Aaah..... aku bingung.

..................................................................................................................................................................


Tidak sering bahkan tidak jarang aku melihatnya, perempuan yang membuat hatiku bingung , bimbang tak ada kepastian. Wulan namanya.... satu sekolah denganku, bahkan sekelas denganku, untungnya tak seibu dengannya... huh!!! cinta memang tak memandang bentuk muka.
aku lupa , kapan aku bisa suka dengannya?  Dan aku juga tak ingat kapan rasa cinta ku telah berbunga kepadanya?
cinta, memang benar – benar membuatku  gilaaa....

###############################################

Aku tau , semua kawan sekelas ku pun juga tahu, kalau wulan sudah punya kekasih, sudah ada yang memilikinya, bagaikan bunga yang mekar ditaman yang sudah ada kumbangnya, sedangkan aku hanya mentari yang hanya mampu menyinari bunga itu, namun tak akan pernah bisa menyentuhnya. Huuuuuh... aku kecewa , kenapa aku bisa menyukainya yang sudah ada yang punya? Apakah aku salah? Apakah aku bisa memilikinya? Berdosakah?


“ Tuhan ya Rabbi... hamba tau rasa cinta ini Engkau yang memberi , yang hamba tau ini adalah rezeki, dan hambapun tak akan bisa menangkalnya pergi. Namun salahkah hamba mencintai seseorang yang sudah mempunyai cinta?  Hamba yang lemah terhadap sesuatu , memohon pertolongan dari – Mu ya Rabb... “
entah , hatikupun langsung sekejap berdo’a dalam hati. Berharap rasa ini bisa disambut lagi.
meski diri berkata benci, namun hati selalu memaksa untuk mencintai.

Hari – hari ku lewati dengan rasa hati yang belum berani aku ungkap lagi, karena aku tak ingin rasa ini membuatku sakit lagi, lebih sakit daripada sakit gigi yang bisa membuatku mati hingga tak bernafas kembali.

                                                                          _______________


Dikelasku belum ada seorang kawan ku pun yang tau kalau aku suka sama wulan, karena aku masih ragu untuk menceritakannya kepada yang lain.

........................................................................



Teeeeeeeeeeeeeeeet...!!!
 Ketika bel istirahat belajar tiba, Kerap kali kekasihnya datang menghampiri berdua bercerita dan bercanda, yang kurasakan hanya hati... hatiku yang sembuh kini dilukai lagi, membuat perasaanku pergi berpaling dari diri. Entah sejak kapan ini mulai bisa terjadi, Lagi... Lagi... dan lagi.... cinta memang tak pelit, namun membuatku sakit.  Mungkinkah aku cemburu...??? aku juga tidak tau.



“  Wulan.... ku tahu kamu sudah ada yang punya, aku rasa aku memang bersalah bisa suka terhadapmu, bisa jatuh cinta padamu,... jika saja rasa cinta ini bisa aku bunuh, sudah lama aku menguburnya dalam hatiku. Namun... aku tak mampu membendungnya, ku ingin sekali kamu tahu rasa ku ini, tapi... pantaskah aku untukmu, pantaskah aku menyukaimu, jatuh cinta padamu???  Sakit....itu yang aku rasakan, Setiap kali kulihat kamu bersamanya, Mengapa kamu tak pernah tau itu? Mengapa kamu tak pernah mengerti perasaan ku ? Haruskah aku berteriak bahwa aku  cemburu ? Kurasa tidak biar hatimu yang tau dan yang menilainya sendiri. “
aaah... aku tersadar dari lamunanku. Aku tau aku memang tak kan bisa memilikinya....


..................................................................................................................................................................


Setiap hari, setiap kali ada waktu luang, kekasih wulan pun sering berdua bersama seperti biasa.
“ aah... aku  sok tau...”
gumamku dalam hati.
akupun berusaha jerih acuh tak acuh terhadap mereka berdua, entah kenapa aku selalu saja menoleh memperhatikan mereka, tidak ada kerjaan.

Yang ku tahu hubungan mereka sudah cukup lama, mungkin dari kelas dua...aku juga tidak tau pasti, namun ketika dulu sikapku biasa – biasa saja, entah sekarang baru terasa, terbesit luka dalam dada. yaaah... aku cemburu pada mereka.


#################################################################


Rasa cinta ku yang tumbuh , mulai membengkak dalam hati. Aku rasa cinta dalam hatiku ini seperti penyakit, sulit sekali aku menyembuhkannya, menghilangkannya dalam diri.
aku tidak tau, rasa raguku untuk mengungkapkan perasaan suka dan jatuh cinta pada wulan telah menghilang, kurasa aku mampu untuk mengungkapkannya meski ku tahu dia masih dengan kekasihnya.
mula – mula aku memberanikan diriku bercerita pada kawan sebangkunya tentang perasaanku pada wulan.Wati namanya... banyak sekali aku bercerita didalam kelas padanya tentang perasaanku pada wulan, entah dari mana awalnya sampai ke akhir ceritaku. Wati pun tak percaya kalau aku punya rasa terhadap kawan sebangkunya, ia terkejut dengan semua cerita perasaanku. Namun untunglah ia mau membantuku untuk mendapatkan hati wulan.
Alhamdulillah....
aku dulu belum berani mengungkapkan perasaanku pada wulan, namun kini aku punya segenap amunisi untuk berperang melawan perasaan buruk tentang semuanya. Berjuang menyampaikan amanah dari Tuhan, yaaaa ... cinta memang amanah dari Tuhan yang Wajib disampaikan meski mautpun akan menghadang. Karena cinta adalah rasa, rasa yang bisa membuat suka ataupun duka dan terkadang biasa – biasa saja.
............................................................................................................................................................


Hari senin tepatnya, disaat tidak ada guru yang mengajar, aku duduk santai dibangku ku , bercanda gurau bersama kawan sebangku ku, namanya Ardi, bagiku dia adalah kawan yang sangat baik, yang juga terkadang memberikan nasehat padaku, Ku lihat wulan pun juga begitu, mengobrol bersama wati... akupun berhenti bercanda, kemudian berpikir matang untuk mengatakan bahwa aku ingin ia menerima cintaku meski menjadikan diriku yang “ kedua “ (make me a second ). aku tau, perbuatan yang aku lakukan ini adalah hal yang buruk, namun katakanlah yang benar meski menyakitkan....
Aku pun beranjak dari tempat duduk ku kemudian, aku berjalan menuju tempat duduk wulan.  Terasa diriku gemetar.... huh !!!


“ ehhgem.....”
aku mulai bicara.

ia pun menoleh kearahku, mebuat hatiku yang berdegup tambah semakin berguncang.

“  wulan, aku ingin berkata jujur pada mu! “
ujarku, sambil menelan air liur.

“ mau berkata apa? “
ia bertanya keheranan sambil penasaran kepadaku.

“ maukah kamu menjadi kekasih untuk ku....??? “
aku langsung berani mengatakannya, entah darimana aku bisa berkata seperti itu.
wati yang dari tadi duduk disamping wulan hanya diam melihat kami berdua.


“ haaah !!! serius? “
wulan menjawab seperti tak percaya kata – kata ku tadi.

“ aku serius lan, aku tak pernah bohong kalau soal cinta... sumpah!!!
kamu maukan menerimanya? “
aku berusaha meyakinkan pernyataanku.

ia pun sepertinya sejenak berpikir, dan aku sabar menunggu sambil aku beranjak dari berdiriku untuk duduk dibelakangnya.
tak lama ia berpikir... akupun bertanya kembali kepadanya, berharap ia akan menjawab pertanyaanku.


“ iya , tapi jadi yang kedua ya? Maukan? “
akhirnya aku dengar jawaban wulan dari mulutnya yang berasal dari hatinya.

“  aku serius lan, sumpah aku serius...”
aku sedikit tak yakin kalau ia serius menjawab seperti itu.

“ ya , aku juga serius. “
ujarnya, sambil sedikit tersenyum.

akupun terdiam , dan bergumam dalam hati....

“ senyummu membuatku ragu.”


“ serius Umar , kamu jangan bohong  !!! “
wati yang tadi duduk diam disamping wulan pun, ikut bicara memotong pembicaraanku dengan wulan.

“  aku serius wati... aku tidak bohong!!! “
aku menjawab dengan nada yang sedikit tinggi.


“ ya.. kan aku sudah bilang aku juga serius umar...!!!”
wulanpun berusaha meyakinkan ku.

“ tapi, jika kamu sudah putus dengan kekasihmu saat ini, kamu maukan menjadikan aku yang pertama...?”
aku berusaha meminta.

Lalu mata kamipun tertuju pada pintu masuk kelas, ada guru yang masuk kelas kami, yang mengajar pada jam itu. Akupun beranjak pergi dari tempat dudukku tadi. Aku berusaha mengalihkan perasaan hatiku kepada pikiranku untuk mengikuti pelajaran. Membiarkan pertanyaanku pada wulan belum terjawab.


###################################################################




Semenjak aku mengungkap perasaanku, aku berusaha mendekatkan hati padanya , mengobrol lewat chat ataupun smsan bersamanya. aku mulai menggali informasi tentang dirinya. Dari kawan – kawan yang dekat dengannya. Hingga aku tau bahwa wulan dengan kekasihnya sudah cukup lama menjalin hubungan. aku merasa sangat bersalah, Membuatku patah semangat untuk mendapatkannya, entah hatikupun menjadi lusuh, harapan – harapanku padanyapun terasa pupus.
aku tau memang merebut hak orang itu dosa, karena itulah aku merasa menyesal kenapa aku bisa mengungkapkan perasaanku kepada wulan yang sudah ada yang punya. Semenjak itu aku berhenti untuk mengejar wulan , aku berhenti untuk menginginkan cintanya wulan. Aku menyesalinya,
maafkan aku wulan.

...................................................................................................................................................

aku berusaha menghilangkan rasa ini terhadap wulan, karena aku tak ingin diantara aku, dia dan kekasihnya ada yang tersakiti. Aku pun pergi dari perasaanku ini, berharap tak akan terulang lagi.
dan aku tidak lagi menyesali perasaan ini.
namun, ketika aku ingin melupakan rasa itu, entah kenapa kekasihnya wulan tau nomor handphoneku, dan mengirim sms kepadaku , lalu ia marah - marah kepadaku berkata kasar kepadaku, mungkin kekasihnya wulan tak ingin aku mendekati wulan. Aku hanya bisa menjawab minta maaf kepadanya dan aku berkata tidak akan lagi mengganggu wulan kekasih hatinya.
yaaaa... aku memang salah jadi tidak bisa membantah. Dan yang sekarang ini aku pikirkan aku ingin berusaha melupakan wulan. Inilah yang terbaik diantara yang terbaik.

“ semoga ini hal yang baik... “
gumam ku dalam hati, yang terasa sedih, hampa tersakiti, tanpa ada yang mengetahui, kacuali diri sendiri dan pastinya Ilahi Rabbi.

..................................................................................................................................................................


Usahaku pun untuk melupakan wulan terasa sedikit berhasil, dari berhenti mendekatinya dikelas, tidak smsan lagi dengannya, berusaha menghindari tatapan muka dengannya... yaaa  namun jujur... rasaku padanya tak sedikitpun hilang. Aku bingung.
aku juga tidak tau setiap dikelas aku selalu melihat kearahnya... masihkah aku mencintainya? Aku harap tidak.

lambat laun, aku merasa kekasihnya wulanpun jarang sekali kekelasku, yang biasa berdua dengan wulan disaat waktu luang. Aku pun keheranan, namun aku juga tidak bisa apa – apa karena aku tak mau lagi menggangu urusan mereka berdua. Bukian urusan ku juga kan?


Lama kelamaan akupun penasaran terhadap wulan dengan kekasihnya, kenapa kekasihnya jarang kekelas ku, untuk menjenguk wulan. Ahhhh sudahlah... aku sok tahu lagi!!!
namun.. hatiku memaksaku untuk bertanya kepada wulan, ah aku rasa aku tidak berani. Aku mencoba bertanya kepada wati, yang ku tau dia adalah teman curhat wulan juga.

“ wati, perasaan kekasihnya wulan jarang kesini lagi? “
tanyaku keheranan.

“ oooh... belum tau kamu ya? Kalau wulan sudah putus sama kekasihnya”
ia menjawab sambil mengejutkan ku.

“ hah...seriusss, yang benar saja!!!? “
“kapan dia putusnya?”
aku terbelangak mendengar pernyataan wati.

“ sudah kalau tidak percaya umar ... !!! “
wati menjawab berusaha meyakinkanku kalau dia tidak berbohong.

“ kamu tidak melihat apa? semenjak kekasihnya jarang kesini wulan sedih terus, itu karena dia putus sama pacarnya !!!
wati menambahi.

“ waw...  waw... waw... gara – gara apa mereka putus? “
aku kembali bertanya penasaran. Entah ekspresi muka ku saat itu.

“ aku juga tidak tau mar....”
wati menjawab dengan nada yang lesu.

kemudian aku pergi kembali kebangkuku, dan berusaha menenangkan perasaanku dan pikiranku kembali.


................................................................................................................................................................

Ketika ku sudah tahu bahwa wulan sudah putus dengan kekasihnya, aku tidak tau bagaimana bisa rasa yang ingin aku hilangkan dalam benakku, kini kembali meluap bagaikan air panas yang mendidih.
semangat ku untuk mengejar cinta ku kepada wulan kembali berbunga , entah ini baik atau buruk untukku. Kurasa aku bisa mencoba lagi, mengungkapkan rasa yang pernah ada.

aku pun meyakinkan keyakinanku, untuk mencoba kembali mengungkap rasaku pada wulan, ku harap langkah ku tak menjerumuskanku. Aku berusaha dan berdo’a semoga ini menjadi langkah yang bisa mengajariku apa itu cinta yang sesungguhnya? ...

ku mencurahkan perasaanku kepada kawan sejawatku, santo namanya... salah satu personil nasyid disekolahku. Yang membuatku heran, Banyak sekali perempuan yang tergila – gila padanya, entah kenapa bisa, yang pasti hanya perempuan  yang tak berpikir panjang  yang bisa tergila – gila padanya. Hahaha...

“ santo, kamu tau tidak kalau wulan sudah putus dengan kekasihnya? “
tanyaku, sambil cengengesan.

“ belum, serius? Bagaimana bisa? “
iapun kembali bertanya padaku.

“ lah iya... aku serius, aku juga tidak tau bagaimana itu terjadi. Aku juga tau dari wati , dia juga tidak tau kenapa itu bisa terjadi. “
jawabku sambil, menatapi rambutnya yang penjang
bergaya harajuku style.

“ jadi, kamu bagaimana? Masih sanggup memperjuangkan cintamu pada wulan? “
tanyanya dengan serius.

“ aku rasa , aku masih sanggup... tapi bantu aku ya? Oke To??? “
pintaku padanya.

“ tenang saja bung, santai... “
ia menjawab meyakinkan perasaanku.

***********


Aku juga meminta bantuan kepada semua kawan sekelasku yang tertentu, yang bisa ku ajak berkompromi, mambantuku untuk menyemangatiku untuk mendapatkan cinta wulan yang kini terombang – ambing terbawa angin.
mereka semuapun menyetujuinya, bahkan ada yang bilang kalu aku memang cocok untuk wulan.
okelah, aku rasa aku harus bisa membangkitkan rasaku yang telah kukubur mati dalam hati yang kini semuanya menyetujui.



“ Wulan....... tunggu aku , aku datang Membawakan sebuah rasa dalam jiwa , yang ku rasa kamu bisa menjawabnya bahkan menerimanya, dalam sekejap mata....”
Kata hatiku, meyakinkan diriku kalau semua rasa ini bukanlah sebuah mimpi apalagi narasi dan deskripsi.

                                                                        _______________

Ku awali dengan mendekatinya lagi, mencoba mengobrol mananyakan ini dan itu tentang kesehariannya lewat sms, terkadang mengobrol langsung, hanya sekedar berbincang – bincang biasa supaya aku bisa mendapatkan setitik rasa dalam hatinya.

setiap hari aku tak lupa ber – smsan ria dengannya. Membuat ku terbuai dalam indahnya cinta , meski cintaku dulu pernah dikecewakan olehnya, namun kini.... terobati oleh hati yang terbawa suasana indah ini.


aku rasa, wulan sudah dekat denganku saat ini, akrab seperti biasa. Nampak memberikan sinyal cinta padaku, meski tak kuat namun bisa kurasakan.

.............


malam ini, malam Selasa .... ku lihat bulan bersinar terang dikegelapan, lampu – lampu jalan disekitar rumahku yang menerangi perjalanan malam, angin yang berhembus pelan membawakan segenap angan dalam jiwa. Waktu cepat berlalu kulihat jam dinding ku menuju pukul 23.35 ....

aku mengirim sms kepada wulan, berbasa – basi membuka obrolan.
hinggakupun mencoba memberanikan diriku untuk mengucapkan kembali kata hatiku.

“ wulan, masih ingatkan aku dulu pernah berkata, kalau kamu sudah putus dengan kekasihmu, kamu mau menjadikan aku yang pertama...? “
aku mulai membuka isi hati.

“ hahaha... kamu serius ya, aku kira itu bercanda. “
ia membalas degan kata – kata yang membuat badanku menjadi lesu.

“ tapi, kamu maukan menjadikan aku yang pertama? “
aku kembali berusaha.

“ maaf ya umar, aku tidak bisa. “
wulan, membalas.

“  memang tidak mau menerima cintaku ya?”
aku membalas denagn perasaan kecewa.

“  aku menerimanya, tapi aku tidak bisa membalasnya ..., sudah aku tidur dulu ya , aku sudah mengantuk.”
ia menjawab dengan beralasan.

aku pun tak lagi membalas smsnya itu, ku rasa kecewa didalam dada, tak mampu aku pungkiri... aku sakit hati. Ku biarkan rasa ini terbawa dalam hati, tersimpan dalam sanubari, dan berharap mimpi yang indah malam ini, Menghilangkan rasa perih dalam diri.

                   ###################################################################

Hari rabu, ku terbangun dikala shubuh, berusaha mengingat mimpi yang lalu, bersiap – siap menimba ilmu, membiarkan sakit hati ini kian berlalu.
hari yang cerah, memakai seragam putih – abu hari ini, melaju sepeda motorku dengan tenang dan hati – hati, berharap hari ini mendapat ilmu yang pasti, bukan mendapat sakit hati dalam diri lagi.

Ketika kusampai dikelas, ku melirik bangku tempat wulan duduk, nampaknya dia belum datang, biasanya memang begitu, aku berusaha menenangkan hatiku, melupakan kejadian semalam , membuka celah baru untuk cita – citaku yang belum tercapai.
                                                                 ___________________



setelah kejadian itu, aku berusaha melebur ketegangan rasa diantara kami, menghilangkan kecewa dalam hatiku, berusaha menganggap semua itu biarlah berlalu.
mencoba mengobrol bersama kembali dikelas, ber – smsan seperti biasa setiap malam, hingga tak jarang kami jalan bersama kawan – kawan yang lain.
hingga rasa sakit akan kekecewaanku padanya terobati.

                                                                       ***************
lama – kelamaan , tak kusangka ada niat kembali untuk berusaha mendapatkan cinta dari wulan, dukunganpun datang dari kawan – kawanku yang mengerti inginku.

“ jangan menyerah sebelum berperang... “
kata – kata itu mencuat dari kawan – kawanku, membuat semangatku sedikit melaju, meski tak kuat, apapun caranya, apupun resikonya... cinta tetaplah cinta, karena cinta adalah hal yang tak mampu dibeli, hanya mampu untuk dimiliki.

..............

akupun merasakan hatiku belum menyerah, meski pernah kecewa namun kini hanyalah benalu dimasa lalu dan biarlah itu berlalu. Ku rasa aku harus berterima kasih banyak kepada kawan – kawanku, berkat meraka hatiku tak lagi terasa sepi.

cinta... huh, aku angkat tangan untukmu.

                                                            ==========================

malam ini, terasa sepi telah menanti, rerintikan hujan berlomba jatuh keatas bumi, membiarkan awan menutupi sang rembulan pergi, aku beristirahat santai diatas ranjangku, mencoba menghibur diri dengan rasa dalam hati.
 wulan, wulan, dan wulan.... sebuah nama satu kata berjuta makna dalam jiwa, entah kenapa aku selalu memikirkan tentangnya, aku harap dia memikirkan tentangku juga.

aku coba meraih handphoneku diatas meja kamarku, melihat jam dinding pukul 20.43... ku mengirim sms kepada wulan, menanyakan lagi apa dia disana.
hingga aku kembali mengungkap rasa.

“ wulan.., kamu memang benar – benar tidak mau menerima cintaku ya?”
aku langsung memberanikan diriku untuk serius.

“ sudah aku terima, tapi aku tidak bisa membalasnya....”
ia membalas.

“ kenapa tidak bisa membalasnya???”
tanyaku keheranan.

“ karena aku, belum mau pacaran dulu hingga lulus SMA, aku putus dengan kekasihku dulu juga ini sebabnya...., jadi aku tidak bisa membalasnya, maafkan aku.”
singkat , padat , dan jelas jawabnya.

“ ya aku mengerti...”
aku membalas nampak dengan rasa yang kecewa.

“ baguslah kalau kamu mengerti...”
jawabnya.

tak percaya, sungguh aku tak percaya...  jawabannya kembali membuatku kecewa, terasa ku mengikuti hujan yang menjatuhkan air kebumi, akupun menjatuhkan air mata dipipi, kejadian ini seperti terulang kembali seperti yang lalu. Kubiarkan diriku terbawa dalam rasa yang kecewa kepada cinta. Cinta memang hal yang misteri, aku benci dengan cinta, cinta hanya membuatku kecewa, aku hanya ingin memiliki cinta, namun cinta tak mencintai ku.

                            “””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””

semenjak wulan menolak cintaku untuk yang kedua kalinya, harapankupun terasa hilang, membiarkan hati terasa sakit, ingin sekali ku kubur hidup – hidup perasaan ini, dan tak akan kubiarkan untuk bangkit lagi. Rasa sakit hati ini, lebih sakit daripada sakit gigi.


“ Tuhan ... Hamba bingung dengan rasa yang Engkau beri kepada Hamba, rasa ini hanya bisa membuat hamba sengsara, mungkinkah ini ujian dari Mu ya Tuhan, sungguh hamba lemah dihadapan Mu, hamba kurang tau tentang rasa ini, jika rasa ini adalah duri, hamba Harap duri ini akan menjadi penawar sakit hati, dan hamba harap, jika dia memang jodohku mohon dekatkanlah, dan jika dia bukan jodohku, maka jodohkanlah dan dekatkanlah hatinya kepada hamba, semoga ini menjadi Ibadah yang Engkau Ridhoi disisi Mu ya Allah.... amiiiin ya Rabbal ‘alamin.”
Cintaku, dipenghujung do’aku. ............................

entah, harus ku kemanakan rasa ini, aku bingung dengan semua ini...  kerap kali aku curahkan kepada kawan – kawan ku, mereka hanya bilang “ jangan menyerah..!!!”
ahhhh.... mereka tidak tau bagaimana perasaanku sesungguhnya, mereka tak mengerti anganku sepenuhnya,.... kapankah kebingungan ini berakhir? Apakah ada ujungnya? Aku tak tau.... yang pasti aku ingin semua ini cepat berakhir.

###############################################################################

Sekarang, aku berusaha untuk memperbaiki keburukan dalam diriku, membersihkan hati dengan tenang, berharap kebahagian akan muncul diakhir nanti, entah .... ini semua kehendak Tuhan.

aku tak ingin membenci wulan, aku juga tidak mau wulan membenci ku, aku hanya ingin semuanya bahagia dan tidak ada yang terluka, jika harus ada... cukuplah aku yang merasa , biarkanlah wulan bahagia.

semenjak aku tau, dia berjanji pada dirinya sendiri kalu dia tak mau pacaran dulu sebelum lulus SMA, ya... aku hanya bisa mengerti keputusannya.


“ Janjimu pada dirimu sendiri, yang telah mengahalangi kehendak ku...., namun aku akan tetap berusaha sabar menunggu hingga janji itu telah ditepati !!!! “
hatiku bergumam sambil membayangkan dirinya.

0 komentar:

Posting Komentar

Blogger templates

Ads 468x60px

Followers

Search Box

Featured Posts Coolbthemes

Pages

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

twenty one

twenty one
berdiri sendiri

Introduction

Recent Posts

me on twitter ~

Blogger templates

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.