" Satu kata Berjuta makna yg bisa membuat manusia
menjadi Gila, Kadang Menangis, Kadang juga tertawa, Gelisah Tanpa
Masalah, Berfikir Tanpa akhir, Sedih Tanpa Bahagia, Benci tapi Rindu,
Tertawa dalam Tangis, Menagis karana suka.....
Inilah Penyakit hati…Tapi manusia pasti memiliki…
yg Selalu dicari hingga ke Ujung Dunia...
Tiada pernah terasa jera ……
Walau DERA, LUKA & SIKSA SELALU DATANG
MENJELMA ......."
( itulah cinta )
Aku
juga manusia, sama halnya dengan manusia yang lainnya. Aku juga punya
cinta, namun ... entah kenapa cinta itu serasa membuat diriku bingung,
melayang dalam kegelapan - kegelapan jiwa. Ku berusaha mengungkap
kemisteriusan cinta, namun aku sendiri tak yakin kalau aku bisa, karena
cinta tak akan pernah bisa aku lihat, namun ku hanya bisa
merasakannya...
Sekarang, aku rasa aku mempunyai lagi rasa
cinta itu, tumbuh seperti kaktus yang hidup dipadang pasir, yang
gersang dan panas. Rasa yang selama ini aku simpan dalam hati, ku kurung
dalam jiwa, dan ku penjara dalam diri, kini memaksaku untuk
mengeluarkannya kembali, memberontak diri untuk ku ungkapkan lagi...
yaaaah aku rasa aku menyukai seseorang , bahkan jatuh cinta padanya.
Entah kenapa aku tak mampu membendung rasa ini , rasa yang mula – mula
muncul dalam hati kini ingin memaksaku untuk disampaikan kembali.
rasa ini masih misteri....
#################################################
Masa
remaja.. masa dimana aku singgah saat ini, merasakan segenap rasa dalam
jiwa, terasa mengambang , terasa tak stabil , terasa seperti daun yang
jatuh tak akan pernah melawan arah angin. Inginku gantungkan impianku
diatas angin , berharap terbawa terbang bersama burung camar dipantai ,
namun semua itu hanya mimpi, mimpi yang tak akan berevolusi dalam dunia
ini.
Usiaku masih muda , masih bisa dibilang remaja , yang bisa merasa apa itu rasa , yang bisa merasa apa itu cinta.
Kawan – kawanku biasa memanggilku dengan nama yang simpel , praktis dan tidak repot diucap, apalagi diukir dalam hati, namaku Umar...
“ tujuh belas tahun “ umurku ... tak terlalu kekanak – kanakan apalagi ketu’an. Seusiaku saat ini umumnya masih mengenakan jersey putih – abu. Aku
duduk dikelas dua belas, yang disibukkan oleh tugas – tugas yang
bertumpuk membuatku menjadi malas. Mungkin karena itu juga aku sering
tidur didalam kelas. Disaat ku masih duduk dikelas sebelas dan dua belas
dulu , tak ada pengalaman sangat berharga disekolah, ku anggap biasa –
biasa saja dan normal – normal saja “ No Problem , anything be Ok...”
semenjak
ku duduk dikelas dua belas saat ini, mungkin saat inilah perasaan
remaja tak mampu aku elakkan, tak mampu aku berperang melawannya,
apalagi untuk menyangkalnya.
isi hati yang tak seimbang , pikiran kesana – kemari tak ada tujuan , terasa dunia ingin dikuasai.
**************
Entah
sejak kapan aku bisa jatuh cinta lagi, semenjak aku berniat pensiun
untuk mencari lagi cinta sejati. Memang tak mampu aku punggkiri kalau
cinta memang datang dari Ilahi , yang tak bisa aku menolaknya masuk
bertamu dalam hati dan betah dalam jiwa mengalir dalam sanubari ini.
“ aku rasa... aku menyukaimu, jatuh cinta padamu “
hatiku
selalu berkata seperti itu. bisakah aku menyampaikannya? Mampukah aku
mengungkapkannya? Untuk kesekian kalinya? Aaah..... aku bingung.
..................................................................................................................................................................
Tidak
sering bahkan tidak jarang aku melihatnya, perempuan yang membuat
hatiku bingung , bimbang tak ada kepastian. Wulan namanya.... satu
sekolah denganku, bahkan sekelas denganku, untungnya tak seibu
dengannya... huh!!! cinta memang tak memandang bentuk muka.
aku lupa , kapan aku bisa suka dengannya? Dan aku juga tak ingat kapan rasa cinta ku telah berbunga kepadanya?
cinta, memang benar – benar membuatku gilaaa....
###############################################
Aku
tau , semua kawan sekelas ku pun juga tahu, kalau wulan sudah punya
kekasih, sudah ada yang memilikinya, bagaikan bunga yang mekar ditaman
yang sudah ada kumbangnya, sedangkan aku hanya mentari yang hanya mampu
menyinari bunga itu, namun tak akan pernah bisa menyentuhnya. Huuuuuh...
aku kecewa , kenapa aku bisa menyukainya yang sudah ada yang punya?
Apakah aku salah? Apakah aku bisa memilikinya? Berdosakah?
“
Tuhan ya Rabbi... hamba tau rasa cinta ini Engkau yang memberi , yang
hamba tau ini adalah rezeki, dan hambapun tak akan bisa menangkalnya
pergi. Namun salahkah hamba mencintai seseorang yang sudah mempunyai
cinta? Hamba yang lemah terhadap sesuatu , memohon pertolongan dari –
Mu ya Rabb... “
entah , hatikupun langsung sekejap berdo’a dalam hati. Berharap rasa ini bisa disambut lagi.
meski diri berkata benci, namun hati selalu memaksa untuk mencintai.
Hari
– hari ku lewati dengan rasa hati yang belum berani aku ungkap lagi,
karena aku tak ingin rasa ini membuatku sakit lagi, lebih sakit daripada
sakit gigi yang bisa membuatku mati hingga tak bernafas kembali.
_______________
Dikelasku
belum ada seorang kawan ku pun yang tau kalau aku suka sama wulan,
karena aku masih ragu untuk menceritakannya kepada yang lain.
........................................................................
Teeeeeeeeeeeeeeeet...!!!
Ketika
bel istirahat belajar tiba, Kerap kali kekasihnya datang menghampiri
berdua bercerita dan bercanda, yang kurasakan hanya hati... hatiku yang
sembuh kini dilukai lagi, membuat perasaanku pergi berpaling dari diri.
Entah sejak kapan ini mulai bisa terjadi, Lagi... Lagi... dan lagi....
cinta memang tak pelit, namun membuatku sakit. Mungkinkah aku
cemburu...??? aku juga tidak tau.
“
Wulan.... ku tahu kamu sudah ada yang punya, aku rasa aku memang
bersalah bisa suka terhadapmu, bisa jatuh cinta padamu,... jika saja
rasa cinta ini bisa aku bunuh, sudah lama aku menguburnya dalam hatiku.
Namun... aku tak mampu membendungnya, ku ingin sekali kamu tahu rasa ku
ini, tapi... pantaskah aku untukmu, pantaskah aku menyukaimu, jatuh
cinta padamu??? Sakit....itu yang aku rasakan, Setiap kali kulihat kamu
bersamanya, Mengapa kamu tak pernah tau itu? Mengapa kamu tak pernah
mengerti perasaan ku ? Haruskah aku berteriak bahwa aku cemburu ?
Kurasa tidak biar hatimu yang tau dan yang menilainya sendiri. “
aaah... aku tersadar dari lamunanku. Aku tau aku memang tak kan bisa memilikinya....
..................................................................................................................................................................
Setiap hari, setiap kali ada waktu luang, kekasih wulan pun sering berdua bersama seperti biasa.
“ aah... aku sok tau...”
gumamku dalam hati.
akupun
berusaha jerih acuh tak acuh terhadap mereka berdua, entah kenapa aku
selalu saja menoleh memperhatikan mereka, tidak ada kerjaan.
Yang
ku tahu hubungan mereka sudah cukup lama, mungkin dari kelas dua...aku
juga tidak tau pasti, namun ketika dulu sikapku biasa – biasa saja,
entah sekarang baru terasa, terbesit luka dalam dada. yaaah... aku
cemburu pada mereka.
#################################################################
Rasa
cinta ku yang tumbuh , mulai membengkak dalam hati. Aku rasa cinta
dalam hatiku ini seperti penyakit, sulit sekali aku menyembuhkannya,
menghilangkannya dalam diri.
aku tidak tau, rasa raguku untuk
mengungkapkan perasaan suka dan jatuh cinta pada wulan telah menghilang,
kurasa aku mampu untuk mengungkapkannya meski ku tahu dia masih dengan
kekasihnya.
mula – mula aku memberanikan diriku bercerita pada kawan sebangkunya tentang perasaanku pada wulan.Wati
namanya... banyak sekali aku bercerita didalam kelas padanya tentang
perasaanku pada wulan, entah dari mana awalnya sampai ke akhir ceritaku.
Wati pun tak percaya kalau aku punya rasa terhadap kawan sebangkunya,
ia terkejut dengan semua cerita perasaanku. Namun untunglah ia mau
membantuku untuk mendapatkan hati wulan.
Alhamdulillah....
aku
dulu belum berani mengungkapkan perasaanku pada wulan, namun kini aku
punya segenap amunisi untuk berperang melawan perasaan buruk tentang
semuanya. Berjuang menyampaikan amanah dari Tuhan, yaaaa ... cinta
memang amanah dari Tuhan yang Wajib disampaikan meski mautpun akan
menghadang. Karena cinta adalah rasa, rasa yang bisa membuat suka
ataupun duka dan terkadang biasa – biasa saja.
............................................................................................................................................................
Hari
senin tepatnya, disaat tidak ada guru yang mengajar, aku duduk santai
dibangku ku , bercanda gurau bersama kawan sebangku ku, namanya Ardi,
bagiku dia adalah kawan yang sangat baik, yang juga terkadang memberikan
nasehat padaku, Ku lihat wulan pun juga begitu, mengobrol bersama
wati... akupun berhenti bercanda, kemudian berpikir matang untuk
mengatakan bahwa aku ingin ia menerima cintaku meski menjadikan diriku
yang “ kedua “ (make me a second ). aku tau, perbuatan yang aku lakukan ini adalah hal yang buruk, namun katakanlah yang benar meski menyakitkan....
Aku pun beranjak dari tempat duduk ku kemudian, aku berjalan menuju tempat duduk wulan. Terasa diriku gemetar.... huh !!!
“ ehhgem.....”
aku mulai bicara.
ia pun menoleh kearahku, mebuat hatiku yang berdegup tambah semakin berguncang.
“ wulan, aku ingin berkata jujur pada mu! “
ujarku, sambil menelan air liur.
“ mau berkata apa? “
ia bertanya keheranan sambil penasaran kepadaku.
“ maukah kamu menjadi kekasih untuk ku....??? “
aku langsung berani mengatakannya, entah darimana aku bisa berkata seperti itu.
wati yang dari tadi duduk disamping wulan hanya diam melihat kami berdua.
“ haaah !!! serius? “
wulan menjawab seperti tak percaya kata – kata ku tadi.
“ aku serius lan, aku tak pernah bohong kalau soal cinta... sumpah!!!
kamu maukan menerimanya? “
aku berusaha meyakinkan pernyataanku.
ia pun sepertinya sejenak berpikir, dan aku sabar menunggu sambil aku beranjak dari berdiriku untuk duduk dibelakangnya.
tak lama ia berpikir... akupun bertanya kembali kepadanya, berharap ia akan menjawab pertanyaanku.
“ iya , tapi jadi yang kedua ya? Maukan? “
akhirnya aku dengar jawaban wulan dari mulutnya yang berasal dari hatinya.
“ aku serius lan, sumpah aku serius...”
aku sedikit tak yakin kalau ia serius menjawab seperti itu.
“ ya , aku juga serius. “
ujarnya, sambil sedikit tersenyum.
akupun terdiam , dan bergumam dalam hati....
“ senyummu membuatku ragu.”
“ serius Umar , kamu jangan bohong !!! “
wati yang tadi duduk diam disamping wulan pun, ikut bicara memotong pembicaraanku dengan wulan.
“ aku serius wati... aku tidak bohong!!! “
aku menjawab dengan nada yang sedikit tinggi.
“ ya.. kan aku sudah bilang aku juga serius umar...!!!”
wulanpun berusaha meyakinkan ku.
“ tapi, jika kamu sudah putus dengan kekasihmu saat ini, kamu maukan menjadikan aku yang pertama...?”
aku berusaha meminta.
Lalu
mata kamipun tertuju pada pintu masuk kelas, ada guru yang masuk kelas
kami, yang mengajar pada jam itu. Akupun beranjak pergi dari tempat
dudukku tadi. Aku berusaha mengalihkan perasaan hatiku kepada pikiranku
untuk mengikuti pelajaran. Membiarkan pertanyaanku pada wulan belum
terjawab.
###################################################################
Semenjak aku mengungkap perasaanku, aku berusaha mendekatkan hati padanya , mengobrol lewat chat ataupun smsan
bersamanya. aku mulai menggali informasi tentang dirinya. Dari kawan –
kawan yang dekat dengannya. Hingga aku tau bahwa wulan dengan kekasihnya
sudah cukup lama menjalin hubungan. aku merasa sangat bersalah,
Membuatku patah semangat untuk mendapatkannya, entah hatikupun menjadi
lusuh, harapan – harapanku padanyapun terasa pupus.
aku tau memang
merebut hak orang itu dosa, karena itulah aku merasa menyesal kenapa
aku bisa mengungkapkan perasaanku kepada wulan yang sudah ada yang
punya. Semenjak itu aku berhenti untuk mengejar wulan , aku berhenti
untuk menginginkan cintanya wulan. Aku menyesalinya,
maafkan aku wulan.
...................................................................................................................................................
aku
berusaha menghilangkan rasa ini terhadap wulan, karena aku tak ingin
diantara aku, dia dan kekasihnya ada yang tersakiti. Aku pun pergi dari
perasaanku ini, berharap tak akan terulang lagi.
dan aku tidak lagi menyesali perasaan ini.
namun,
ketika aku ingin melupakan rasa itu, entah kenapa kekasihnya wulan tau
nomor handphoneku, dan mengirim sms kepadaku , lalu ia marah - marah
kepadaku berkata kasar kepadaku, mungkin kekasihnya wulan tak ingin aku
mendekati wulan. Aku hanya bisa menjawab minta maaf kepadanya dan aku
berkata tidak akan lagi mengganggu wulan kekasih hatinya.
yaaaa...
aku memang salah jadi tidak bisa membantah. Dan yang sekarang ini aku
pikirkan aku ingin berusaha melupakan wulan. Inilah yang terbaik
diantara yang terbaik.
“ semoga ini hal yang baik... “
gumam
ku dalam hati, yang terasa sedih, hampa tersakiti, tanpa ada yang
mengetahui, kacuali diri sendiri dan pastinya Ilahi Rabbi.
..................................................................................................................................................................
Usahaku
pun untuk melupakan wulan terasa sedikit berhasil, dari berhenti
mendekatinya dikelas, tidak smsan lagi dengannya, berusaha menghindari
tatapan muka dengannya... yaaa namun jujur... rasaku padanya tak
sedikitpun hilang. Aku bingung.
aku juga tidak tau setiap dikelas aku selalu melihat kearahnya... masihkah aku mencintainya? Aku harap tidak.
lambat
laun, aku merasa kekasihnya wulanpun jarang sekali kekelasku, yang
biasa berdua dengan wulan disaat waktu luang. Aku pun keheranan, namun
aku juga tidak bisa apa – apa karena aku tak mau lagi menggangu urusan
mereka berdua. Bukian urusan ku juga kan?
Lama
kelamaan akupun penasaran terhadap wulan dengan kekasihnya, kenapa
kekasihnya jarang kekelas ku, untuk menjenguk wulan. Ahhhh sudahlah...
aku sok tahu lagi!!!
namun.. hatiku memaksaku untuk bertanya
kepada wulan, ah aku rasa aku tidak berani. Aku mencoba bertanya kepada
wati, yang ku tau dia adalah teman curhat wulan juga.
“ wati, perasaan kekasihnya wulan jarang kesini lagi? “
tanyaku keheranan.
“ oooh... belum tau kamu ya? Kalau wulan sudah putus sama kekasihnya”
ia menjawab sambil mengejutkan ku.
“ hah...seriusss, yang benar saja!!!? “
“kapan dia putusnya?”
aku terbelangak mendengar pernyataan wati.
“ sudah kalau tidak percaya umar ... !!! “
wati menjawab berusaha meyakinkanku kalau dia tidak berbohong.
“ kamu tidak melihat apa? semenjak kekasihnya jarang kesini wulan sedih terus, itu karena dia putus sama pacarnya !!!
wati menambahi.
“ waw... waw... waw... gara – gara apa mereka putus? “
aku kembali bertanya penasaran. Entah ekspresi muka ku saat itu.
“ aku juga tidak tau mar....”
wati menjawab dengan nada yang lesu.
kemudian aku pergi kembali kebangkuku, dan berusaha menenangkan perasaanku dan pikiranku kembali.
................................................................................................................................................................
Ketika
ku sudah tahu bahwa wulan sudah putus dengan kekasihnya, aku tidak tau
bagaimana bisa rasa yang ingin aku hilangkan dalam benakku, kini kembali
meluap bagaikan air panas yang mendidih.
semangat ku untuk
mengejar cinta ku kepada wulan kembali berbunga , entah ini baik atau
buruk untukku. Kurasa aku bisa mencoba lagi, mengungkapkan rasa yang
pernah ada.
aku pun meyakinkan keyakinanku, untuk mencoba
kembali mengungkap rasaku pada wulan, ku harap langkah ku tak
menjerumuskanku. Aku berusaha dan berdo’a semoga ini menjadi langkah
yang bisa mengajariku apa itu cinta yang sesungguhnya? ...
ku
mencurahkan perasaanku kepada kawan sejawatku, santo namanya... salah
satu personil nasyid disekolahku. Yang membuatku heran, Banyak sekali
perempuan yang tergila – gila padanya, entah kenapa bisa, yang pasti
hanya perempuan yang tak berpikir panjang yang bisa tergila – gila
padanya. Hahaha...
“ santo, kamu tau tidak kalau wulan sudah putus dengan kekasihnya? “
tanyaku, sambil cengengesan.
“ belum, serius? Bagaimana bisa? “
iapun kembali bertanya padaku.
“
lah iya... aku serius, aku juga tidak tau bagaimana itu terjadi. Aku
juga tau dari wati , dia juga tidak tau kenapa itu bisa terjadi. “
jawabku sambil, menatapi rambutnya yang penjang
bergaya harajuku style.
“ jadi, kamu bagaimana? Masih sanggup memperjuangkan cintamu pada wulan? “
tanyanya dengan serius.
“ aku rasa , aku masih sanggup... tapi bantu aku ya? Oke To??? “
pintaku padanya.
“ tenang saja bung, santai... “
ia menjawab meyakinkan perasaanku.
***********
Aku
juga meminta bantuan kepada semua kawan sekelasku yang tertentu, yang
bisa ku ajak berkompromi, mambantuku untuk menyemangatiku untuk
mendapatkan cinta wulan yang kini terombang – ambing terbawa angin.
mereka semuapun menyetujuinya, bahkan ada yang bilang kalu aku memang cocok untuk wulan.
okelah, aku rasa aku harus bisa membangkitkan rasaku yang telah kukubur mati dalam hati yang kini semuanya menyetujui.
“
Wulan....... tunggu aku , aku datang Membawakan sebuah rasa dalam jiwa ,
yang ku rasa kamu bisa menjawabnya bahkan menerimanya, dalam sekejap
mata....”
Kata hatiku, meyakinkan diriku kalau semua rasa ini bukanlah sebuah mimpi apalagi narasi dan deskripsi.
_______________
Ku awali dengan mendekatinya lagi, mencoba mengobrol mananyakan ini dan itu tentang kesehariannya lewat sms, terkadang mengobrol langsung, hanya sekedar berbincang – bincang biasa supaya aku bisa mendapatkan setitik rasa dalam hatinya.
setiap
hari aku tak lupa ber – smsan ria dengannya. Membuat ku terbuai dalam
indahnya cinta , meski cintaku dulu pernah dikecewakan olehnya, namun
kini.... terobati oleh hati yang terbawa suasana indah ini.
aku
rasa, wulan sudah dekat denganku saat ini, akrab seperti biasa. Nampak
memberikan sinyal cinta padaku, meski tak kuat namun bisa kurasakan.
.............
malam
ini, malam Selasa .... ku lihat bulan bersinar terang dikegelapan,
lampu – lampu jalan disekitar rumahku yang menerangi perjalanan malam,
angin yang berhembus pelan membawakan segenap angan dalam jiwa. Waktu
cepat berlalu kulihat jam dinding ku menuju pukul 23.35 ....
aku mengirim sms kepada wulan, berbasa – basi membuka obrolan.
hinggakupun mencoba memberanikan diriku untuk mengucapkan kembali kata hatiku.
“
wulan, masih ingatkan aku dulu pernah berkata, kalau kamu sudah putus
dengan kekasihmu, kamu mau menjadikan aku yang pertama...? “
aku mulai membuka isi hati.
“ hahaha... kamu serius ya, aku kira itu bercanda. “
ia membalas degan kata – kata yang membuat badanku menjadi lesu.
“ tapi, kamu maukan menjadikan aku yang pertama? “
aku kembali berusaha.
“ maaf ya umar, aku tidak bisa. “
wulan, membalas.
“ memang tidak mau menerima cintaku ya?”
aku membalas denagn perasaan kecewa.
“ aku menerimanya, tapi aku tidak bisa membalasnya ..., sudah aku tidur dulu ya , aku sudah mengantuk.”
ia menjawab dengan beralasan.
aku
pun tak lagi membalas smsnya itu, ku rasa kecewa didalam dada, tak
mampu aku pungkiri... aku sakit hati. Ku biarkan rasa ini terbawa dalam
hati, tersimpan dalam sanubari, dan berharap mimpi yang indah malam ini,
Menghilangkan rasa perih dalam diri.
###################################################################
Hari
rabu, ku terbangun dikala shubuh, berusaha mengingat mimpi yang lalu,
bersiap – siap menimba ilmu, membiarkan sakit hati ini kian berlalu.
hari
yang cerah, memakai seragam putih – abu hari ini, melaju sepeda motorku
dengan tenang dan hati – hati, berharap hari ini mendapat ilmu yang
pasti, bukan mendapat sakit hati dalam diri lagi.
Ketika
kusampai dikelas, ku melirik bangku tempat wulan duduk, nampaknya dia
belum datang, biasanya memang begitu, aku berusaha menenangkan hatiku,
melupakan kejadian semalam , membuka celah baru untuk cita – citaku yang
belum tercapai.
___________________
setelah
kejadian itu, aku berusaha melebur ketegangan rasa diantara kami,
menghilangkan kecewa dalam hatiku, berusaha menganggap semua itu biarlah
berlalu.
mencoba mengobrol bersama kembali dikelas, ber – smsan
seperti biasa setiap malam, hingga tak jarang kami jalan bersama kawan –
kawan yang lain.
hingga rasa sakit akan kekecewaanku padanya terobati.
***************
lama
– kelamaan , tak kusangka ada niat kembali untuk berusaha mendapatkan
cinta dari wulan, dukunganpun datang dari kawan – kawanku yang mengerti
inginku.
“ jangan menyerah sebelum berperang... “
kata
– kata itu mencuat dari kawan – kawanku, membuat semangatku sedikit
melaju, meski tak kuat, apapun caranya, apupun resikonya... cinta
tetaplah cinta, karena cinta adalah hal yang tak mampu dibeli, hanya
mampu untuk dimiliki.
..............
akupun
merasakan hatiku belum menyerah, meski pernah kecewa namun kini hanyalah
benalu dimasa lalu dan biarlah itu berlalu. Ku rasa aku harus berterima
kasih banyak kepada kawan – kawanku, berkat meraka hatiku tak lagi
terasa sepi.
cinta... huh, aku angkat tangan untukmu.
==========================
malam
ini, terasa sepi telah menanti, rerintikan hujan berlomba jatuh keatas
bumi, membiarkan awan menutupi sang rembulan pergi, aku beristirahat
santai diatas ranjangku, mencoba menghibur diri dengan rasa dalam hati.
wulan,
wulan, dan wulan.... sebuah nama satu kata berjuta makna dalam jiwa,
entah kenapa aku selalu memikirkan tentangnya, aku harap dia memikirkan
tentangku juga.
aku coba meraih handphoneku diatas meja
kamarku, melihat jam dinding pukul 20.43... ku mengirim sms kepada
wulan, menanyakan lagi apa dia disana.
hingga aku kembali mengungkap rasa.
“ wulan.., kamu memang benar – benar tidak mau menerima cintaku ya?”
aku langsung memberanikan diriku untuk serius.
“ sudah aku terima, tapi aku tidak bisa membalasnya....”
ia membalas.
“ kenapa tidak bisa membalasnya???”
tanyaku keheranan.
“
karena aku, belum mau pacaran dulu hingga lulus SMA, aku putus dengan
kekasihku dulu juga ini sebabnya...., jadi aku tidak bisa membalasnya,
maafkan aku.”
singkat , padat , dan jelas jawabnya.
“ ya aku mengerti...”
aku membalas nampak dengan rasa yang kecewa.
“ baguslah kalau kamu mengerti...”
jawabnya.
tak
percaya, sungguh aku tak percaya... jawabannya kembali membuatku
kecewa, terasa ku mengikuti hujan yang menjatuhkan air kebumi, akupun
menjatuhkan air mata dipipi, kejadian ini seperti terulang kembali
seperti yang lalu. Kubiarkan diriku terbawa dalam rasa yang kecewa
kepada cinta. Cinta memang hal yang misteri, aku benci dengan cinta,
cinta hanya membuatku kecewa, aku hanya ingin memiliki cinta, namun
cinta tak mencintai ku.
“””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””
semenjak
wulan menolak cintaku untuk yang kedua kalinya, harapankupun terasa
hilang, membiarkan hati terasa sakit, ingin sekali ku kubur hidup –
hidup perasaan ini, dan tak akan kubiarkan untuk bangkit lagi. Rasa
sakit hati ini, lebih sakit daripada sakit gigi.
“
Tuhan ... Hamba bingung dengan rasa yang Engkau beri kepada Hamba, rasa
ini hanya bisa membuat hamba sengsara, mungkinkah ini ujian dari Mu ya
Tuhan, sungguh hamba lemah dihadapan Mu, hamba kurang tau tentang rasa
ini, jika rasa ini adalah duri, hamba Harap duri ini akan menjadi
penawar sakit hati, dan hamba harap, jika dia memang jodohku mohon
dekatkanlah, dan jika dia bukan jodohku, maka jodohkanlah dan
dekatkanlah hatinya kepada hamba, semoga ini menjadi Ibadah yang Engkau
Ridhoi disisi Mu ya Allah.... amiiiin ya Rabbal ‘alamin.”
Cintaku, dipenghujung do’aku. ............................
entah,
harus ku kemanakan rasa ini, aku bingung dengan semua ini... kerap
kali aku curahkan kepada kawan – kawan ku, mereka hanya bilang “ jangan
menyerah..!!!”
ahhhh.... mereka tidak tau bagaimana perasaanku
sesungguhnya, mereka tak mengerti anganku sepenuhnya,.... kapankah
kebingungan ini berakhir? Apakah ada ujungnya? Aku tak tau.... yang
pasti aku ingin semua ini cepat berakhir.
###############################################################################
Sekarang,
aku berusaha untuk memperbaiki keburukan dalam diriku, membersihkan
hati dengan tenang, berharap kebahagian akan muncul diakhir nanti, entah
.... ini semua kehendak Tuhan.
aku tak ingin membenci
wulan, aku juga tidak mau wulan membenci ku, aku hanya ingin semuanya
bahagia dan tidak ada yang terluka, jika harus ada... cukuplah aku yang
merasa , biarkanlah wulan bahagia.
semenjak aku tau, dia
berjanji pada dirinya sendiri kalu dia tak mau pacaran dulu sebelum
lulus SMA, ya... aku hanya bisa mengerti keputusannya.
“
Janjimu pada dirimu sendiri, yang telah mengahalangi kehendak ku....,
namun aku akan tetap berusaha sabar menunggu hingga janji itu telah
ditepati !!!! “
hatiku bergumam sambil membayangkan dirinya.
Read More